|
Abstract:
|
Novel bentuk sastra yang paling popular di dunia. Menarik tidaknya bahasa
yang digunakan dalam karya sastra salah satunya novel tergantung pada
kecakapan sastrawan dalam menggunakan kata-kata yang ada. Tanpa keindahan
bahasa, karya sastra menjadi kurang menarik minat atau justru sangat hambar.
Bahasa berperan penting dalam kehidupan manusia dan satu-satunya milik
manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan gerak manusia sepanjang
keberadaan manusia itu, sebagai mahluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Saat
berinteraksi antar manusia yang mampu menguasai lebih dari satu bahasa dikenal
dengan sebutan bilingual dan multilingual yang menginginkan akan terjadinya
campur kode, campur kode itu sendiri adalah masuknya serpihan-serpihan bahasa
ke bahasa lain. campur kode bukan hanya terjadi pada percakapan lisan tetapi juga
dapat terjadi dalam percakapan tulisan, misalnya novel Di Kaki Bukit Cibalak
karya Ahmad Tohari.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk campur kode dan arti
dari wujud campur kode itu sendiri dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya
Ahmad Tohari. Berdasarkan analisis data dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak
didapati campur kode bahasa Indonesia dan bahasa daerah (Jawa, Banyumas)
berhumlah 37 data. Campur kode terbanyak berupa penyisipan kata yakni
sebanyak 14 data, yang di ikuti oleh wujud campur kode yang berupa frasa
sebanya 9 data, wujud campur kode berupa pengulangan kata sebanyak 6 data. |