|
Abstract:
|
Tempe adalah produk olahan nabati yang terbuat dari bahan dasar kacang-
kacangan. Tempe memiliki tekstur yang lebih lunak daripada kedelai, karena
kapang tempe mencernakan matriks diantara sel-sel biji kedelai, sehingga sel
terlepas dari bahan-bahan di sekitarnya. Upaya untuk meningkatkan sifat
fungsional tempe dengan penambahan ekstrak daun kelor (Moringa Oliefera) yang
dilakukan pada penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh penambahan ekstrak daun kelor terhadap mutu organoleptik dan
kandungan vitamin C pada tempe. Metode ini yang digunakan adalah metode
eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan
masing-masing diulang empat kali. Perlakuan yang dilakukan adalah penambahan
ekstrak daun kelor sebesar 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%. Analisis yang di lakukan
adalah kandungan vitamin C dan uji organoleptik. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun kelor memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kandungan Vitamin C dan organoleptik pada tempe. Tempe
dengan penambahan ekstrak daun kelor 2% yaitu pada sampel C dengan warna
memiliki nilai sebesar 3,87, untuk nilai aroma sebesar 3,8, tekstur sebesar 4,13, dan
rasa sebesar 4,2. Sedangkan, kandungan Vitamin C tertinggi diperoleh dari sampel
F dengan kandungan tepung daun kelor paling tinggi yaitu 5% dengan rata-rata
606,84 mg/100g. |