| dc.description.abstract |
Kopi merupakan salah satu tanaman pekebunan dan komoditas yang
diperdagangkan di Indonesia karena dapat menghasilkan devisa negara selain
minyak sawit, karet dan kakao. Potensi pasar kopi di Indonesia terbilang sangat
besar dan dapat membuka peluang ekspor. Desa Pandansari Kecamatan
Paguyangan Kabupaten Brebes perlu didorong supaya meningkatkan luas lahan
produksi kopi arabika untuk memenuhi akan kebutuhan kopi arabika baik dalam
skala kecil atau menengah. Dalam rangka meningkatkan luas lahan produksi dan
total produksi kopi arabika atau cara memaksimalkan dan menaikkan total produksi
dengan kondisi lahan yang ada maka perlu dilakukan “Strategi Pengembangan
Usahatani Kopi arabika (Coffe arabica L) di Desa Pandansari Kecamatan
Paguyangan Kabupaten Brebes”. Dalam mengembangkan usahanya, kelompok tani
menghadapi beberapa identifikasi masalah antara lain Bagaimana keuntungan
petani Kopi Arabika (Cofee arabica L) di Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan
Kabupaten Brebes dan Apa saja faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan
eksternal (peluang dan ancaman) dalam Strategi Pengembangan Usahatani Kopi
Arabika (Coffe arabica L) di Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten
Brebes. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode observasi dan
wawancara secara sistematik dengan panduan wawancara berupa kuesioner kepada
20 orang responden. Metode analisis data yang digunakan adalah menggunakan
analisis pendapatan, analisis SWOT dan Strategi Pengembangan. Hasil penelitian
menunjukan rata-rata produksi usahatani kopi arabika sebesar 519 kg per ha,
dengan biaya produksi yang dikeluarkan selama proses produksi sebesar Rp.
590.000,- per ha dan biaya variabel Rp. 1.304.000-, sehingga diperoleh pendapatan
usaha kopi arabika sebesar Rp. 803.400,- per ha / tahun; hasil analis SWOT
menunjukan faktor internal berupa kekuatan dengan nilai 1,62 dan kelemahan
memiliki nilai 0,68, sedangkan faktor eksternal meliputi peluang dengan 1,86 dan
ancaman bernilai 0,68, sehingga didapati titik strategi adalah 1.18 : 0,93, yakni
berada dalam kuadaran I yang memungkinkan untuk menerapkan strategi agresif
yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Strategi
pengembangan kopi arabika antara lain penguatan motivasi kelompok, perlu
adanya pelatihan agribisnis bagi petani, mengikuti pelatihan marketing digital,
perlu diadakan penyuluhan kepada petani, pertemuan rutin kelompok dan mencoba
menggunkan media sosial sebagai sarana promosi |
en_US |