|
Abstract:
|
Perkembangan teknologi semakin meningkat. Hal ini terbukti dengan
tergantinya teknologi cetak dengan teknologi Komputer yang digunakan dalam
pembelajaran. Istilah tergantinya media cetak ini melahirkan nama baru dalam
dunia pendidikan, yaitu modul ajar interktif. Modul ajar yang digunakan dalam
penelitian pengembangan ini yaitu modul ajar pembelajaran Bahasa Indonesia
kelas IV. IV menjadi modul interaktif. Modul interaktif diharapkan dapat
meningkatkan kompetensi belajar peserta didik terutama pada minat baca dan
pemahaman bacaan peserta didik
Berdasarkan latar belakang tersebut, dirumuskan permasalahan penelitian
sebagai berikut : (1) Bagaimana kebutuhan pengembangan modul interaktif materi
Satu Titik berbasis kearifan lokal Brebes bagi guru dan peserta didik?, (2)
Bagaimanakah draf modul interaktif berbasis kearifan lokal Brebes pada peserta
didik?, (3) Bagaimanakah uji kelayakan modul interaktif materi Satu Titik
berbasis kearifan lokal Brebes untuk peserta didik kelas IV SD Islam Terpadu
Assiyadah?. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui kebutuhan
pengembangan modul interaktif materi Satu Titik berbasis kearifan lokal Brebes
bagi guru dan peserta didik, (2) Mengetahui draf modul interaktif materi satu titik
berbasis kearifan lokal Brebes pada peserta didik, (3) Mengetahui uji kelayakan
modul interaktif materi satu titik berbasis kearifan lokal Brebes untuk peserta
didik kelas IV SD Islam Terpadu Assiyadah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development
(R&D) dari S. Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel pada
tahun 1974 yang memiliki beberapa tahapan yaitu Define ( pendefinisian ), Design
( perancangan ), Develop ( pengembangan ), dan Dissiminate ( Penyebaran
).pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket kebutuhan
pendidik dan peserta didik, dan angket validasi materi serta media.
Hasil penelitian ini adalah (1) pengembangan modul interaktif berbasis
kearifan lokal Brebes menurut pendidik dan peserta didik, yaitu dibutuhkan modul
interaktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi Satu Titik
yaitu dibutuhkan pengembangan modul interaktif materi Satu Titik berbasis
kearifan lokal Brebes dalam pembelajaran, (2) draf modul interaktif meliputi 3
struktur yaitu: pendahuluan, isi dan penutup. (3) hasil uji validasi modul interaktif
materi Satu Titik berbasis kearifan lokal Brebes validasi ahli materi menyatakan
bahwa modul layak digunakan dengan hasil skor rata-rata senilai 92,22% dengan
kategori sangat layak dan validasi ahli media memperoleh nilai rata-rata sebesar
90,71 dengan kategori sangat layak.Saran yang direkomendasikan adalah untuk peserta didik, diharapkan
peserta didik lebih semangat dan antusias dalam proses pembelajaran. Sehingga
dengan adanya modul interaktif ini tujuan pembelajaran dan capaian pembelajaran
dapat tercapai dengan baik. Untuk pendidik, diharapkan modul ini dapat
digunakan oleh pendidik sebagai salah satu contoh variasi perangkat ajar dalam
melaksanakan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar pendidik maupun peserta
didik tidak monoton dalam melaksanakan pembelajaran. Untuk peneliti
selanjutnyamyaitu modul yang telah dikembangkan ini hanya berfokus pada satu
bab saja sehingga harapan kedepannya dapat mengembangkan modul dengan
materi yang lebih luas. Sehingga kebermanfaatan modul yang dikembangkan akan
lebih besar. |